Senin, 05 Mei 2008

al-Azhar itu Gudang, bukan Gubuk...

AL-AZHAR, (Gudang, bukan gubuk)


Dunia tau bahwa al-Azhar merupakan kiblat keilmuan dunia islam, dan gudang dari segala macam ilmu, bukan gubuk sempit yang hanya bisa memuat beberapa barang saja. Al-Azahar merupakan sebuah benteng keilmuan islam tempat para anak-anak bangsa menuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia. Karena tingginya kedudukan al-Azhar dimata umat islam, tidak mengherankan kalau orang menyebutnya dengan qiblatul ilmi dan gudang dari segala macam ilmu pengetahuan. Sejarah telah mencatat betapa besar peran al-Azhar dalam menjaga kemurnian ilmu-ilmu islam. Bahkan tidak terbatas dalam bidang keilmuan saja, namun memasuki lini-lini kehidupan lainnya, seperti dimensi social dan politik. Terbukti ketika para imperialis menginjakan kakinya dibumi mesir dan belahan dinia islam lainnya. Para ulama al-Azhar berada pada lini depan dalam mengobarkan semangat umat islam untuk berjihad melawan arogansi kaum kolonialis, bahkan mesjid al-Azhar menjadi markas penggemblengan para mujahidin saat itu.

Universitas al-azhar didirikan bersamaan dengan masuknya kekusaan fathimiyin di kairo.pembangunan universitas al-azhar memakan waktu kurang lebih dua tahun, yang kemudian dibuka resmi oleh Jauhar al-Shiqili (seorang panglima perang daulah fathimiyyah) dengan shalat jumat pada tanggal 7 ramadhan 361H/21 juni 972M. sedang al-mu’iz lidinillah baru datang dari maroko masuk kairo setahun kemudian dari tanggal dibukannya Universitas al-azhar secara resmi.

Sebagaimana tradisi, ketika suatu kota dibuka, didirikanlah sebuah Universitas yang namanya dinisbah denan nama kota tersebut, begitu juga Azhar, nama Univ ini pertama-tama bernama Univ al-Qahirah. Konon ketika Jauhar al-Shiqili datang dan menduduki kota lalu memberi dengan nama al-Manshuriyah, kemudian saat al-Mu’iz datang dan dia mengubah nama tersebut menjadi al-Qahirah, namun ada riwayat lain yang mengatakan bahwa yang menamakan al-Qahirah adalah Jauhar al-Shiqili. Namun Univ al-Azhar dikenal dengan nama Univ al-Qahirah pada awal-awal kekuasaan fathimiyin dimesir, akan tetapi karna semakin banyaknya univ lain yang dibangun,maka dipilihlah nama Univ al-Azhar yang kita kenal sampai sekarang ini.

Univ al-azhar mempunyai penhargaan tersendiri dari para khalifah fathimiyin. Mereka ingin menjadikan markas penyebaran faham syi’ah. Suatu ketika Abu faraj ya’qub Ibnu kals (menteri Mu’iz Lidinillah yang kemudian menjadi menteri anaknya Al-Azis) mengusulkan kepada Al-azis untuk mengumpulkan para fuqoha’ dan menggajinya untuk mengadakan pertemuan dan pengajaran di Univ al-Azhar. Akhirnya Azis mengizinkan usulan tersebut dan memilih tiga puluh fuqoha’ untuk mengajar di Univ azhar serta membangunkan rumah untuk mereka disekitar al-Azhar, dari sinilah dimulai pengajaran Univ al-Azhar tercinta.

Dalam berkemelutnya dunia keilmuan, alAzhar merupakan Universitas tertua, tidak hanya didunia islam, namun diseluruh dunia. Karena Universitas-universitas di Amerika dan Eropa baru didirikan dua abad setelah berdirinya al-Azhar, seperti Univ paris yang didirikan pada abad ke-12 Masehi, Univ Oxford di Inggris pada abad ke-13, demikin juga Universitas-universita Eropa lainnya. Universitas yang mengimbangi al-Azhar dari segi sejarah adalah Universitas Qarawain di kota Fas, Maroko.bahkan ada yang mengatakan bahwa Univ al-Qarawain adalah Universitas tertua di dunia, karena pengajarannya sudah di mulai sejak didirikannya yaitu sejak tahun 245H/459M, dan sampai sekarang masih tetap eksis. Kalaupun Univ al-Qarawain yang tertua di dunia, tapi al-Azhar merupakan Univ pertama yang para pengajarnya didanai oleh Negara.

Posisi mesir yang strategis ditengah dunia islam yang menjadikan al-Azhar tempat tujuan menimba ilmu agama dari para masyayikhnya, hanya saja tingginya kedudukan al-Azhar bukan karena tua atau tidaknya, tapi karena peranan besar yang dijalankan selama eksisnya dalam menjaga kemurnian ilmu-ilmu agama, peradaban islam dan bahasa arab sebagai bahasa alquran dan Sunnah Rasul-Nya Saw, seperti yang disebutkan oleh Muhammad Kamal al-Sayid dalam bukunya al-Azhar jami’an Au Mishr fi alfi’am.

Dalam kekuasaan daulah fathimiyah Univ al-Azhar mengalami beberapa kali renovasi, seperti pada masa al-Hakim biamrillah, al-Mustanshir billah, dan al-Hafidz lidinillah. Terlihat hingga sekarang hasil renovasi yang dilakukan oleh al-Hafidz dengan peninggalan qubah yang dihiasai dengan ayat-ayat Al Quran dengan khat kufi dan bermacam-macam hiasan yang indah.

Kekuasaan fathimiyah berakhir dengan khalifahnya al-Adhid lidinillah. Setelah meninggalnya khalifah Aladhid tahun 576H/12 september 1171 M. shalahudin Al Ayyubi (wazirnya) memegang tampuk kekuasaan mesir. Dari sinilah berakhir kekuasaan fathimiyah dimesir, dan keluarga al-Ayyubiyyin mulai berkuasa. Pada masa Shalhudin mazhab syi’ah dihapuskan dimesir dan di ganti dengan mazhab Sunni. Dalam rangka menghilangkan syiar-syiar syiah, shalahudin mengikuti fatwa Qadhinya yang bermazhab syafii yang tidak boleh berkhutbah dalam shalat jumat di dua mesjid pada satu kota,sehingga khutbah shalat jumaat di tiadakan di Univ al-Azhar dan cukup khutbah di Univ al-Anwar. Karma fatwa ini Univ al-Azahar tidak pakai shalat jum'at selama kurang lebih seratus tahun dan baru dipakai shalat jum'at lagi ketika masa sultan al-Dzahir bebers (masa mamalik dimesir). Namun pada masa itu Univ al-Azhar tetap digunakan segabai tempat pengajaran oleh para ulama, seperti Ibnu al-Faridh, Abdul Lathif al-Baghdadi dan ulama lain. Pengajaran tersebut bahkan tidak hanya terfokus dalam ilmu-ilmu agama saja, tapi juga meliputi ilmu kedokteran, perdagangan, tehnik, pertanian, farmasi, dan lainnya, yang dapat kita saksikan hingga sekarang, yang patut kita syukuri.

Struktur Badan-badan di al-Azhar

Berdasarkan undang-undang revolusi yang di keluarkan tahun 1961M. institusi al-Azhar terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
-Syeikh al-Azhar, al-Imam al-Akbar pimpinan tertinggi institusi al-Azhar, diangkat melalui ketetapan presiden dari salah satu anggota majma' albuhuts al-islamiyah, yang memenuhi syarat untuk menjadi anggotanya. Yang sekarang dipimpin oleh syeikh tanthawi.
-Wakil Syeik al-Azhar, yang haarus memnuhi syarat seperti yang disyaratkan bagi syeikh al-Azhar.
-diangkat juga kementrian al-Azhar
-ditetapkan juga lima badan atau lembaga yang menginduk kepada al-Azhar, yaitu:
1. Al-Majlis A'la lil Azhar (majlis tinggi al-Azhar)
2. Majma' al-Buhuts al-Islamiyah (lembaga riset islam) lembaga ini memiliki tiga divisi, divisi buuts al-Islamiyah, da'wah wal irsyad, dan divisi penerbitan yang mengelola majalah al-Azhar.
3. Kantor kebudayaan dan al-Buuts al-Islamiyah.
4. Universitas al-Azhar, al-ma'had al-Azhariyah.

Sekilas tentang Universitas al-Azhar

Pada tahun 1930 Universitas al-Azhar hanya memiliki tiga fakultas: ushuluddin, syari'ah, dan bahasa arab, namun semenjak tahun 1961, didirikanlah berbagai fakultas lain, dan pada tahun ini pula mulai ada kulyyiah al-Banat (Putri), sedangkan fakultas-fakultas yang ada hingga sekarng adalah:

a. Fakultas-fakultas Putra

Fak. Ushuluddin
Fakultas ini memiliki empat jurusan pada strata satu (S1) maupun (S2) yaitu jurusan, Tafsir dan 'ulum al-Quran, hadits dan ilmu hadits, aqidah dan falsafah, dan jur. da'wah wa al-tsaqofah al-islamiyyah. Pada masa kuliyah S1 penjurusan dimulai sejak tahun ketiga.

Fak. Syari'ah wal Qonun
Pada strata satu memiliki dua jurusan, yaitu jur, syari'ah islamiyah dan syari'ah wal qonun, dan pada S2 memiliki enam jurusan, jur. uhsul fiqh, siyasah syar'iyah, fiqh muqaran, fiqh 'Am, qonun 'am, dan jur. qonun khash. (jur qonun 'am dan khosh baru ada pada tahun ajaran 2000/2001 dan tahun 2005/2006 ditiadakan lagi)

Fak. Bahasa arab
Pada S1 ada empat jurursan, jur. umum (syu'bah 'amah), sejarah, peradaban dan jurnalistik (shahafah wal 'ilam) penjurusan dimulai pada sejak tingkat pertama. Sedang pada S2 jurusan yang ada, yaitu: al-balaghoh wa al-naqd, al-adab wa al-naqd, lughowiyyah (nahwu, shorf dsb), ushul al-lughoh (ma'ajim, fiqh lughoh, qiraat dsb.), shahafah wal I'lam, dan tarikh wal hadharah.

Fak. Dirasat Islamiyah wal 'Arabiyya
Fakultas ini untuk strata 1(S1) belum da penjurusan, penjurusan baru ada setelah S2, yaitu: jur. Syari'ah, ushuluddin dan lughah, dan dari setiap jurusan mempunyai bagian lagi.

b. fakultas-fakultas Putri
Fakultas untuk mahasisiwi yaitu:
Fakultas Dirasat Islamiyyah wa 'Arabiyyah
-Jurusan ushuluddin, yang terdiri dari tiga spesialisasi setelah tingkat tiga: Tafsir dan ilmu-ilmu al-Quran, hadits dan ilmu hadits dan aqidah wal falsafah.
-jurusan Syari'ah, yang memberikan ijazah syari'ah islamiyyah
-Jurusan bahasa arab
-Jurusan Syari'ah wa al-Qonun
-Jurusan shahafah wa ali'lam

Sedang fakultas-fakultas umumnya adalah: fakultas Dirasat insaniyah, yang terdiri dari beberapa jurusan, fak. Kedokteran, fak. Farmasi, fak. Kedokteran Gigi, dan fak. Ilmu-ilmu Eksata (sains).

Mahasiswa-mahasiswa al-Azhar tidak hanya mendapat pengajaran dari fakultas-fakultas yang ada, tapi dengan banyaknya tempat-tempat belajar yang ada di kota seribu menara (mesir), misalnya di mesjid-mesjid dan tempat-tempat yang disediakan khusus untuk belajar, sehingga menambah dan berkembang keilmuan para mahasiswa yang belajar disana. Syukran, wallahu 'alam.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum. Mas saya mau tanya, kapan biasanya pendaftaran ma'had buuts islamiyah? saya ingin sekali kuliah di al-azhar tapi ijazah saya tidak muadalah. Jadi saya ingin studi dulu di ma'had al-azhar. Jazzakumullah...